Franck Ribery Kami merayakan login sbobet kehidupan dan masa-masa dari seorang legenda Bundesliga dan Bayern sejati saat pemain Prancis itu bergabung dengan klub hebat Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Oliver Kahn dan Mehmet Scholl dalam delapan gelar Bundesliga – pada hari ia berusia 35.

Ribery mengatasi awal yang sulit dalam hidup untuk menjadi superstar seperti sekarang ini. Ketika dia baru berusia dua tahun, dia beruntung bisa selamat ketika sebuah truk bertabrakan dengan mobil yang ditumpangi keluarganya. Luka di wajah yang dideritanya meninggalkan bekas luka yang masih terlihat sampai sekarang dan, akibatnya, dia diolok-olok oleh anak-anak lain sebagai ia dibesarkan di Boulogne-sur-Mer di Prancis utara.

Tetapi mantan pemain internasional Prancis itu sering menunjukkan bahwa pengalaman itu membantunya mengembangkan mental yang kuat. “Itu membuat saya lebih kuat untuk semua yang datang setelahnya,” kata Ribery kepada Sport Bild.

Mengambil Rute Pemandangan ke Puncak

Ribery dibebaskan oleh Lille pada usia 16 dan kemudian berjuang untuk bertahan saat bermain untuk tim lokal US Boulogne di liga bawah Prancis. Dia pindah ke selatan untuk bergabung dengan Olympique Ales pada tahun 2002 tetapi klub itu segera bangkrut. Remaja ambisius itu kemudian menjalani uji coba dengan Guingamp, antara lain, tetapi ia segera terpaksa menghabiskan beberapa bulan bekerja dengan ayahnya sebagai buruh.

Dia memandang periode itu sebagai kurva belajar yang hebat tetapi juga membuatnya lebih bertekad untuk menjadi pemain profesional. “Saya mengerti betapa sulitnya pekerjaan ayah saya,” kata Ribery kepada jurnalis Prancis Alexis Menuge untuk bukunya ‘Franck Ribery, l’Incompris’. “Saya juga mengerti bahwa pekerjaan ini tidak dibuat untuk saya. Saya benar-benar harus berhasil dalam sepak bola.”